Suatu hari, seorang Profesor yang sedang membuat kajian tentang lautan
menumpang sebuah sampan. Pendayung sampan itu seorang tua yang begitu
pendiam. Profesor memang mencari pendayung sampan yang pendiam agar
tidak banyak bertanya ketika dia sedang membuat kajian.
Dengan begitu tekun Profesor itu membuat kajian. Diambilnya sedikit air
laut dengan tabung uji kemudian digoyang-goyang; setelah itu dia menulis
sesuatu di dalam buku. Berjam-jam lamanya Profesor itu membuat kajian
dengan tekun sekali.
Pendayung sampan itu mendongak ke langit. Berdasarkan pengalamannya dia
berkata di dalam hati, “Hmm. Sepertinya akan hujan.” “OK, semua sudah siap,
mari kita kembali ke darat” kata Profesor itu. Pendayung sampan itu setuju
dan mulai memutar sampannya ke arah pantai.
Ketika dalam perjalanan pulang itu barulah Profesor itu menegur pendayung
sampan. “Kamu sudah lama kerja mendayung sampan?” Tanya Profesor itu.
“Hampir semur hidup saya.” Jawab pendayung sampan itu dengan ringkas.
“Seumur hidup kamu?” Tanya Profesor itu lagi.
“Ya”.
“Jadi kamu tidak tahu
perkara-perkara lain selain dari mendayung sampan?” Tanya Professor itu.
Pendayung sampan itu hanya menggelengkan kepalanya.
Masih tidak berpuas
hati, Profesor itu bertanya lagi, “Kamu tahu geografi?”
“Kalau macam ni, kamu dah kehilangan 25% dari usia kamu.” Kata Profesor itu lagi,
“Kamu tahu biologi?”
Pendayung sampan itu menggelengkan kepala.
“Kasihan. Kamu sudah kehilangan
50% usia kamu.
Kamu tahu fisika?” Profesor itu masih lagi
bertanya.
Seperti tadi, pendayung sampan itu hanya menggelengkan kepala.
“Kalau begini, kasihan, kamu sudah kehilangan 75% dari usia
kamu. Malang sungguh nasib kamu, semuanya tak tahu.Seluruh usia kamu
dihabiskan sebagai pendayung sampan.” Kata Profesor itu dengan nada
mengejek dan angkuh.
Pendayung sampan itu hanya berdiam diri. Selang
beberapa menit kemudian, tiba-tiba hujan turun. Tiba-tiba saja datang
ombak besar. Sampan itu dilambung ombak besar dan terbalik. Profesor dan
pendayung sampan terpelanting.
Sempat pula pendayung sampan itu
bertanya, “Kamu tahu berenang?”
Profesor itu menggelengkan kepala.
“Kalau macam ini, kamu dah kehilangan 100% nyawa kamu.” Kata
pendayung sampan itu sambil berenang menuju ke pantai.
Dalam hidup ini IQ yang tinggi belum tentu bisa menjamin
kehidupan. Tak ada gunanya kita pandai dan mengetahui banyak perkara jika tak tahu
perkara-perkara penting dalam hidup.
Adakalanya orang yang kita sangka
bodoh itu rupanya lebih sukses dari kita. Dia mungkin bodoh dalam
bidang yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya, tetapi “MASTER”
dalam bidang yang tekuninyai.
Hidup ini singkat. Jadi, tanyalah pada diri
sendiri,untuk apakah ilmu yg dipelajari jika bukan untuk digunakan dan bisa bermanfaat ?
art.sirah.org
0 comments
Post a Comment