Site Meter Pantai Siung - Jogjakarta | A r t Of S i r a h

Do not stop learning as long as you still life, because no one is born smart, and not the same someone who had knowledge and the ignorant

“Menakjubkan urusan seorang mu’min, jika ia mendapatkan ni’mat maka ia bersyukur dan syukur itu sangat baik baginya. Dan jika ia ditimpa musibah maka ia bersabar dan sabar itu sangat baik baginya.” (HR Muslim & Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Alloh, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim)

Pantai Siung - Jogjakarta

Posted by Unknown | Monday, February 14, 2011 | , , | 0 comments »

Pantai Siung adalah salah satu pantai pasir putih yang terletak di daerah  Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya sebelah selatan kecamatan Tepus. (Dusun Duwet, Desa Purwodadi, Tepus.), kalau dari kota Jogjakarta jaraknya sekitar 70 km, atau sekitar 2 jam perjalanan. Menjangkau pantai ini dengan sepeda motor atau mobil menjadi pilihan banyak orang, sebab memang sulit menemukan angkutan umum. Colt atau bis dari kota Wonosari biasanya hanya sampai ke wilayah Tepus.

Selain terkenal dengan pasir putihnya, satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya. Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting, tak cuma menjadi penambah keindahan dan pembatas dengan pantai lain. Karang itu juga yang menjadi dasar penamaan pantai, saksi kejayaan wilayah pantai di masa lampau dan pesona yang membuat pantai ini semakin dikenal, setidaknya di wilayah Asia.


Batu karang yang menjadi dasar penamaan pantai ini berlokasi agak menjorok ke lautan. Nama pantai diambil dari bentuk batu karang yang menurut Wastoyo, seorang sesepuh setempat, menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga kini, batu karang ini masih bisa dinikmati keindahannya, berpadu dengan ombak besar yang kadang menerpanya, hingga celah-celahnya disusuri oleh air laut yang mengalir perlahan, menyajikan sebuah pemandangan dramatis.

 


Adanya Pesona tebing karang yang ditawarkan oleh Pantai Siung inilah yang akhirnya menobatkan objek wisata Pantai Siung sebagai kawasan wisata minat khusus panjat tebing, yang diidentifikasikan secara simbolik dengan rumah panggung bernama Pondok Pemanjat, tempat khusus bagi para pemanjat yang ingin menjajal kemampuannya di sini. Bahkan di tahun 2005, di pantai tersebut pernah diselenggarakan Asian Climbing Gathering, yang diikuti oleh 80 peserta dari 15 negara di Asia. Hal tersebut menjadi salah satu bukti keindahan tebing-tebing Pantai Siung telah diakui dunia internasional.

 
 
Fakta itu memang benar adanya. Pantai ini mememiliki gugusan karang besar yang sangat menarik untuk digunakan sebagai ajang pemacu adrenalin. Untuk mempermudah penamaan gugusan karang atau tebing, jalur biasanya disebut dengan “blok”. Istilah blok ini hanya untuk mempermudah mangklasifikasi jalur-jalur yang sudah dibuat atau dipasangi bolt hanger.

Sampai saat ini, blok yang tercatat dan terdokumentasi pada kawasan Pantai Siung ada sebelas buah, yang terdiri dari Blok A hingga Blok K. Masing-masing blok memiliki ketinggian beragam, mulai dari lima hingga 30 meter. Setiap blok memiliki lebih dari dua jalur pemanjatan. Masing-masing jalur memiliki tingkat kesulitan yang beragam pula dari grade 5.7 hingga 5.11. Setiap pengunjung yang mencoba memanjat di Pantai Siung, sudah pasti akan pulang dengan membawa kepuasan luar biasa.

Saat ini, di Pantai Siung terdapat sebanyak 250 jalur pemanjatan yang memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. Jalur-jalur yang ada di Pantai siung itu kemungkinan masih bisa ditambah, melihat adanya aturan untuk dapat meneruskan jalur yang ada dengan seijin pembuat jalur sebelumnya. Banyak pihak telah memanfaatkan jalur pemanjatan di pantai ini, kebanyakan dari para mahasiswa pecinta alam dari berbagai daerah. Menurut para pecinta alam tersebut, sebagai seorang pecinta panjat tebing dirasa kurang petualangannya kalau belum menaklukan tebing-tebing yang ada di Pantai Siung.

Selain fasilitas untuk para pemanjat, tersedia pula Ground Camp bagi pencinta kegiatan berkemah. Fasilitas Ground Camp yang ada di Pantai Siung berada berada di sebelah timur pantai. Di Ground Camp ini, tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di Ground Camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam.

Tak jauh dari Ground Camp, terdapat sebuah rumah panggung kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Ukuran base camp cukup besar, cukup untuk 10 – 15 orang. Bentuk rumah panggung membuat mata semakin leluasa menikmati keeksotikan pantai. Cukup dengan berbicara pada warga setempat, mungkin dengan disertai beberapa rupiah, base camp ini sudah bisa digunakan untuk bermalam.

Saat malam atau kala sepi pengunjung, sekelompok kera ekor panjang akan turun dari puncak tebing karang menuju pantai. Kera ekor panjang yang kini makin langka masih banyak dijumpai di pantai ini. Keberadaan kera ekor panjang ini mungkin juga menjadi salah satu alasan mengapa batu karang yang menjadi dasar penamaan dipadankan bentuknya dengan gigi kera, bukan jenis hewan lainnya.

Pantai Siung memang tempat yang tepat untuk bersenang-senang dengan alam. Tapi jika Anda seseorang yang sangat gemar bermain air dan berlarian mengejar ombak di pinggir pantai pasir, jangan terlalu berharap banyak dari pantai ini. Sepanjang pinggir pantai tidak dibingkai oleh pasir putih nan halus melainkan karang dan bebatuan laut yang kurang bersahabat dengan telapak kaki kita. Solusinya, jangan lepaskan sandal anda. Namun justru karang-karang inilah yang mengamankan Pantai Siung dari terjangan langsung ombak besar, yang mungkin menyeret para penggemar air yang nekat.

Catatan pemanjatan :
Ada beberapa jalur yang sangat familiar di telinga para pemanjat yang datang ke pantai ini. Pada Blok A terdapat Jalur Welcome, dengan panjang lintasan sekitar sepuluh meter dan memiliki lima bolt hanger yang terpasang. Dinamakan demikian, karena letaknya persis di depan kawasan atau sebagai gerbang pintu masuk ke kawasan pemanjatan.


Jalur yang memiliki tingkat kesulitan pada grade 5.10, dibuat oleh seorang pemanjat asal Jepang. Dari puncak Blok A ini, pemanjat akan disuguhi pemandangan pasir putih dan birunya lautan selatan, serta suara gemuruh deburan ombak yang menghantam karang.

Kemudian, dari Blok A agak ke dalam sedikit, kita akan menemukan sebuah lapangan kecil. Di lapangan ini, terdapat saung yang biasa digunakan untuk berteduh. Letaknya di tengah-tengah antara Blok D, Blok E, dan Blok F. Sajian pemandangan laut biru, dihiasi dengan gagahnya karang-karang besar dapat membius para pengunjung yang datang ke tempat ini. Sangat cocok untuk tempat bersantai sambil mendengar deburan ombak menghantam karang. Dapat dipastikan Anda akan tertidur lelap di tempat ini.

Dari sekian jalur yang ada, masih ada satu jalur yang masih aman untuk dipanjat. Jalur Kuda Laut dengan panjang lintasan sekitar 30 meter. Jalur yang sudah terpasang sembilan bolt hanger ini memiliki tingkat kesulitan pada grade 5.11, dan salah satu jalur yang menantang untuk diselesaikan.

Jalur ini pun dibuat oleh pemanjat asal Jepang. Jalur ini memiliki keindahan khas Samudera Hindia. Merupakan angle yang tepat bagi pencinta fotografi, jika mengambil gambar dari gugusan tebing yang berada di sebelah utara Blok F. Dari puncak jalur, kita dapat memandang dengan luas daerah Pantai Siung.

Bagi yang akan mencicipi gugusan karang Pantai Siung, disarankan mempersiapkan bolt hanger sebanyak mungkin. Tebing-tebing di Pantai Siung merupakan warisan Samudera Indonesia bagi para pemanjat, jadi sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikannya.



reff : berbagai sumber



note : pantai-pantai di Gunungkidul memang mempesona

0 comments