Site Meter Sesungguhnya yang alim itu hanyalah yang takut kepada Alloh | A r t Of S i r a h

Do not stop learning as long as you still life, because no one is born smart, and not the same someone who had knowledge and the ignorant

“Menakjubkan urusan seorang mu’min, jika ia mendapatkan ni’mat maka ia bersyukur dan syukur itu sangat baik baginya. Dan jika ia ditimpa musibah maka ia bersabar dan sabar itu sangat baik baginya.” (HR Muslim & Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Alloh, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim)

Sesungguhnya yang alim itu hanyalah yang takut kepada Alloh

Posted by Unknown | Saturday, January 01, 2011 | | 0 comments »

عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ ٱللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ يَاأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَا ٱلْعِلْمُ بٱِلتَّعَلُّمِ وَٱلْفِقْهُ بِٱلتَّفَقُّهِ وَمَنْ يُرِدِ ٱللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي ٱلدِّينِ وَإِنَّمَا يَخْسَى ٱللهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَاءُ
رواه الطبراني*

Dari Mu’awiyah berkata : “Aku mendengar Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Wahai manusia ! Sesungguhnya (untuk mendapatkan) ilmu adalah dengan belajar, dan (untuk mendapatkan) kepahaman adalah dengan berusaha untuk paham. Dan barangsiapa yang Alloh menghendaki baik kepadanya, maka Alloh akan menjadikannya paham dalam masalah agama. Dan sesungguhnya yang bisa takut kepada Alloh, dari (semua golongan) hamba-Nya adalah para ulama’ !” (HR Thobroni)

“Sesungguhnya yang alim (orang yang berilmu) itu hanyalah yang takut kepada Alloh. Hal itu karena Alloh berfirman,”Bahwasanya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hambaNya adalah para ulama”. (QS : Fathir : 28)

Orang yang takut kepada Alloh (Khouf) bukanlah orang yang menangis dan bercucuran air matanya. Tetapi ia adalah orang yang meninggalkan perbuatan-perbuatan yang ia khawatirkan hukumannya.

Kekurangan khouf akan mengakibatkan kealpaan dan keberanian untuk berbuat  dosa. Sebaliknya terlalu berlebihan dalam khouf akan menyebabkan putus asa -putus harapan.

Khauf akan membakar syahwat yang diharamkan, sehingga kemaksiatan yang dulu  disukai menjadi di benci. 

Seperti madu, orang yang suka pun menjadi tidak suka jika tahu madu itu  mengandung racun. 

Syahwat terbakar oleh khauf. Anggota badan pun jadi beradab. Dan hati pun diliputi rasa khusyu’ dan tenang, jauh dari kesombongan, iri, dan dengki. Bahkan ia mampu menguasai segala kegundahan dan  tahu bahayanya. 

Maka ia tidak pernah pindah kepada selainNya. Tiada lagi  keibukannya selain usaha mendekatkan diri , dan  memperhitungkan setiap desah nafas dan waktunya.

Ia selalu waspada terhadap segala pikiran, langkah, dan kalimat yang keluar  dari dirinya. Keadaannya seperti dalam cengkeraman binatang buas. Ia tidak  tahu apakah binatang itu lengah sehingga ia bisa melepaskan diri, atau  sebaliknya ia justru menerkamnya maka hancurlah ia. Lahir dan batinnya  disibukkan oleh sesuatu yang ia takutkan, tidak ada tempat bagi yang lain  disana. Beginilah keadaan orang yang diliputi khauf.

Alloh swt menyediakan petunjuk, rahmat, ilmu, dan keridhoan bagi hamba yang  khauf kepadaNya. Alloh berfirman, “petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang  takut kepada Rabb mereka (QS. Al-A’raf : 156)

“Alloh ridla terhadap mereka dan mereka pun ridla kepadaNya. Demikian itu  bagi siapa saja yang takut kepada RabbNya (QS. Al-Bayyinah : 8)

Alloh memerintahkan khauf , dan menjadikannya syarat iman. “Dan takutlah kalian kepadaKu, jika kalian benar-benar beriman.! (QS. Ali Imran: 175).


untuk bisa mewujudkan rasa takut kepada Alloh maka harus berilmu, karena mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ...الحدث* رواه ابن ماجه عن أنس بن مالك

… dari Anas bin malik menceritakan bahwa Rosulullah SAW bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim…” Hadis Ibni Majah jus 1 halaman 81


Barang siapa yang melewati sebuah jalan, ia mencari ilmu di jalan itu, maka Allah menjalankannya di salah satu jalan - jalan surga. Dan sesungguhnya  nicaya ada malaikat yang meletakkan / merapatkan sayapnya karena ridho  terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang alim niscaya  dimintakan pengampunan oleh penghuni langit, penghuni bumi dan juga ikan - ikan yang ada di dalam air. Dan sesungguhnya, keutamaan orang yang alim  mengalahkan orang yang ahli ibadah (tetapi tidak alim) sebagaimana  keutamaan cahaya bulan purnama yang mengalahkan semua cahaya bintang di langit. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, yang para nabi  tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, namun mereka mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambil ilmu itu berarti ia telah mengambil bagian  yang sempurna ! HR Ibnu Majah


ٱلْعِلْمُ حَيَاةُ ٱلإِسْلاَمِ وَعِمَادُ ٱلإِيْمَانِ وَمَنْ عَلَّمَ عِلْمًا أَتَمَّ ٱللهُ أَجْرَهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ فَعَمِلَ عَلَّمَهُ ٱللهُ مَا لَمْ يَعْلَم
رواه* أبو الشيخ

“Ilmu adalah kehidupannya Islam dan tiangnya keimanan. Dan barangsiapa  mengajarkan ilmu, maka Alloh akan menyempurnakan pahalanya, dan  barangsiapa yang belajar, lantas mengamalkan(nya), maka Alloh akan  mengajarkan kepadanya apa-apa yang tidak ia ketahui” (HR Abu Syaikh)

Hadist riwayat Abu Dawud dari Abdulloh bin U’mar bin A’sh

العِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ ءاَيَةٌ مُحْكَمَةٌ أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ * رواه أبوداود عن عبدالله بن عمرو بن العاص

“Ilmu (yang wajib di cari) itu ada tiga, adapun selain dari tiga itu merupakan lebihan (tidak wajib dicari); ayat yang muhkam (Al Quran) Sunnah yang tegak (Al Hadist) atau ilmu faroid yang adil (ilmu pembagian waris)”.

sudahkan kita mempunyai ketiga ilmu yang diwajibkan ???...



hosting dan domain

0 comments